Kenapa belum menikah tidak boleh kasih angpao?

9/14/2023
Beranda
Gaya Hidup
Kenapa belum menikah tidak boleh kasih angpao?

Ilustrasi pemberian angpao (UNSPLASH)

Angpao merupakan simbol penting dalam perayaan Imlek. Di Indonesia, khususnya bagi masyarakat keturunan Tionghoa, memberikan angpao kepada kerabat dan orang-orang tersayang adalah tradisi yang sudah sangat lama berlangsung.

Namun, ternyata ada beberapa aturan terkait angpao yang harus diikuti. Melanggar aturan-aturan ini dapat dianggap membawa kesialan baik bagi yang memberi maupun yang menerima angpao.

Angpao yang diberikan dalam perayaan Imlek memiliki aturan warna yang khusus. Angpao sebaiknya berwarna merah atau emas, karena kedua warna ini dianggap membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi yang memberikan dan menerima. Sebaliknya, penting untuk dihindari membagikan angpao berwarna putih, karena warna ini dikaitkan dengan acara duka cita.

Perlu diingat, dalam bahasa Mandarin, angka 4 dibaca sebagai "shi" dan memiliki makna yang berkaitan dengan kematian. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memberikan angpao dengan jumlah nominal yang mengandung angka 4, seperti Rp 140.000 dan Rp 400.000. Hal ini merupakan tindakan yang bijaksana untuk menghormati kepercayaan budaya.

Dalam tradisi China Daratan, menerima angpao memiliki aturan tertentu. Biasanya, anak-anak akan berlutut ketika menerima angpao dari anggota keluarga yang lebih tua. Angpao ini harus diterima dengan kedua tangan dan tidak boleh dibuka di depan pemberinya. Selain anak-anak, para dewasa muda yang belum menikah juga berhak menerima angpao.

Selain itu, perhatikan nominal uang angpao yang Anda berikan. Hindari memberikan angpao dengan jumlah ganjil, seperti Rp 50.000 atau Rp 70.000. Angka-angka ganjil ini dianggap membawa kesialan dan biasanya digunakan untuk donasi pembangunan atau pemakaman.

Perlu diingat bahwa angpao diberikan oleh pasangan yang sudah menikah dalam rangka perayaan Imlek. Oleh hal ini mungkin akan ada pertanyaan kenapa belum menikah tidak boleh kasih angpao?

Ternyata, berdasarkan pandangan dalam tradisi Tionghoa, orang yang sudah menikah dianggap telah dewasa dan melewati masa peralihan dari remaja ke dewasa.

Selain itu, orang yang sudah menikah dianggap memiliki kemampuan yang setidaknya cukup untuk hidup mandiri dalam berbagai aspek. Kemapanan ini mungkin menjadi salah satu indikator bagi seseorang yang sudah menikah.

Namun, meskipun seseorang sudah mapan, pantangan ini tetap harus dihormati dan tidak boleh dilanggar. Artinya, orang yang belum menikah tidak diperkenankan memberikan angpao, bahkan jika mereka sudah berkecukupan.

Jika aturan ini dilanggar, ada beberapa hal yang dapat menjadi perhatian. Misalnya, orang yang belum menikah namun sudah mapan mungkin akan mengalami kesulitan. Salah satu masalah yang mungkin muncul adalah kesulitan dalam mencari pasangan hidup. Jika mereka ingin memberikan uang kepada anak-anak, sebaiknya disarankan untuk tidak menyebutnya sebagai angpao, tetapi sebagai uang jajan.

Selain itu, uang yang diberikan sebaiknya tidak disimpan dalam amplop merah, melainkan dalam bentuk uang biasa yang diberikan langsung dengan jumlah yang sesuai dengan keinginan.

Dalam tradisi China, angpao sebaiknya hanya diberikan kepada mereka yang sudah menikah. Hal ini disebabkan karena menurut kepercayaan, mereka yang sudah menikah dianggap telah mapan, sementara mereka yang belum menikah dan memberi angpao dikhawatirkan akan mengalami kesulitan dalam urusan jodoh, Kawula Muda!

Penting juga untuk diingat bahwa angpao adalah tanggung jawab pribadi yang harus dilakukan oleh setiap individu selama perayaan Imlek. Meskipun Imlek adalah saat berkumpul dengan keluarga, sebaiknya usahakan untuk datang secara langsung ke rumah keluarga Anda dan hindari menitipkan angpao kepada orang lain.

Terakhir, pastikan bahwa uang dalam angpao Anda bersih dan rapi, sesuai dengan nilai baik dan kesucian yang melambangkan tradisi perayaan Imlek.

Mengenai uang yang diberikan dalam angpao, sangat penting bahwa uang tersebut harus dalam keadaan rapi dan bersih. Oleh karena itu, seringkali para pemberi angpao memasukkan uang kertas yang baru. Ini mencerminkan harapan untuk memulai tahun yang baik dan bersih dari segala kesialan.

Ini hanya sebagian kecil dari kepercayaan yang terkait dengan tradisi pemberian angpao. Terdapat banyak harapan dan makna positif yang tersembunyi dalam tradisi ini.

Namun, meskipun tidak semua aturan harus diikuti dengan ketat, yang terpenting adalah rasa syukur ketika bertemu dengan keluarga dan menerima angpao. Hal ini akan semakin mempererat tali persaudaraan di antara kita.