Konsep Pembentukan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu (Penta Helix)

10/23/2023
Beranda
FoodTravel
Konsep Pembentukan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu (Penta Helix)

Penta Helix: Konsep Canggih dalam Mewujudkan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu: Menggali Keindahan Alam dan Kearifan Lokal

Ketika kita berbicara tentang Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, maka kita membuka pintu ke keajaiban alam yang memesona di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Namun, dibalik keindahan yang memukau, ada sebuah konsep yang canggih, dikenal sebagai Penta Helix, yang menjadi pendorong utama dalam pembentukan Geopark ini.

Apa Itu Penta Helix?

Penta Helix bukan sembarang konsep. Ia adalah sebuah strategi yang menggabungkan lima pilar penting, yang sering disingkat sebagai ABCGM (Akademisi, Bisnis, Community, Government, Media). Konsep ini menciptakan sinergi di antara lima pilar ini, yang dalam konteks Geopark Ciletuh-Palabuhanratu adalah kunci keberhasilan pengembangan pariwisata Indonesia, khususnya dalam mencapai target pemerintah dari tahun 2016 hingga 2019.

Komponen Penta Helix dalam Geopark Ciletuh-Palabuhanratu

  1. Pemerintah (Government)

    Pilar pertama dalam Penta Helix adalah pemerintah. Di tingkat pusat, pemerintah pusat memainkan peran penting dalam membentuk Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga memiliki andil yang signifikan dalam pengembangan Geopark ini. Tak ketinggalan, Badan Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat & Banten serta Kostrad ikut serta dalam menjaga dan mengembangkan Geopark ini.

  2. Akademisi (Academic)

    Dalam hal ini, Universitas Padjadjaran berperan sebagai salah satu pilar Penta Helix. Kontribusi akademisi dalam penelitian, pendidikan, dan pemahaman tentang potensi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sangat berarti.

  3. Pengusaha (Businessman)

    Pengusaha, dalam hal ini PT. Biofarma, memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan Geopark ini. Mereka membawa investasi dan sumber daya yang diperlukan untuk menjadikan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan.

  4. Media

    Media adalah jendela dunia, dan dalam konteks Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, media memiliki peran kunci dalam menyebarkan informasi tentang keindahan dan potensi geologi serta kearifan lokal yang ada. Ini mencakup media sosial, televisi, radio, dan publikasi dalam bentuk koran dan majalah.

  5. Komunitas (Community)

    Tanpa dukungan komunitas, pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu tidak akan berhasil. Komunitas seperti Paguyuban Alam Pakidulan (PAPSI) berperan dalam melestarikan lingkungan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Geopark ini.

Sinergi dalam Praktik

Konsep Penta Helix bukan hanya teori belaka, tetapi telah menjadi kenyataan dalam pembentukan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Para stakeholders, termasuk pemerintah, akademisi, pengusaha, media, dan komunitas, telah bekerja bersama-sama untuk mewujudkan impian ini.

Perubahan dari Geopark Ciletuh ke Ciletuh-Palabuhanratu

Tidak hanya konsep Penta Helix yang penting, tapi juga perubahan Geopark Ciletuh menjadi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Ini terjadi berdasarkan evaluasi rekomendasi dari Guy Martini, seorang Asesor UGG, dan Tim Task Force RMGG. Hasilnya, pada tanggal 21 Juni 2016, Geopark ini meraih sertifikat baru sebagai Geopark Nasional dari Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Perluasan dan Pengembangan

Tak hanya perubahan nama, Geopark ini juga mengalami perluasan yang signifikan. Area Geopark yang semula mencakup 74 desa, kini meluas hingga mencapai 126,100 hektar. Pembagian Geoarea Geopark yang baru juga melibatkan 8 kecamatan. Perkembangan ini menunjukkan komitmen nyata untuk menjaga dan mengembangkan warisan alam yang luar biasa ini.

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu adalah bukti nyata bagaimana konsep Penta Helix dapat mengubah potensi alam menjadi destinasi wisata yang luar biasa. Dengan dukungan dari pemerintah, akademisi, pengusaha, media, dan komunitas, Geopark ini telah tumbuh dan berkembang. Perubahan nama dan perluasan area adalah tonggak penting dalam sejarah Geopark ini, yang memastikan bahwa kekayaan geologi dan kearifan lokal yang dimilikinya dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu adalah bukti nyata bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam menggali keindahan alam Indonesia.

Zona Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu: Keindahan Alam dan Keberagaman Tema

Dalam perjalanan panjang keindahan alam Indonesia, terdapat sebuah lokasi yang menggoda mata dan merayu hati. Zona Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu, dengan luas area mencapai 126,1 km2 yang tersebar di 8 kecamatan dan 74 desa, merupakan sebuah anugerah alam yang menawan. Namun, keindahan geopark ini tidak hanya terletak pada luasnya, melainkan juga pada ragam tema yang memperkaya pengalaman kita.

Zona Area Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Sukabumi-Jawa Barat

Pertama-tama, mari kita menjelajahi Zona Area Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Sukabumi, Jawa Barat. Di sini, kita akan menemui tiga wilayah dengan tema Geoarea yang begitu beragam.

Geoarea Cisolok: Pergeseran Jalur Magmatik

Wilayah ini memukau dengan fenomena geologi yang luar biasa, yaitu pergeseran jalur magmatik. Anda dapat merasakan sentuhan sejarah alam yang megah di sini.

Geoarea Simpenan: Plato Jampang

Plato Jampang adalah tema yang memikat di wilayah Simpenan. Nikmati keindahan geologi yang mengagumkan dan pelajari tentang bagaimana alam membentuk bumi kita.

Geoarea Ciletuh: Fosil Subduksi

Di Ciletuh, temukan fosil-fosil yang memberikan wawasan luar biasa tentang evolusi kehidupan di planet ini. Inilah kesempatan Anda untuk merasakan keajaiban masa lalu.

Zona geopark ini terbentang dan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Dari awalnya hanya berada di kecamatan Ciemas, Waluran, dan Ciracap, kini mencakup juga kecamatan Cisolok dan Pelabuhan Ratu. Ini bukan hanya tentang perluasan wilayah, melainkan juga tentang menjaga warisan alam dan budaya yang berharga.

Keuntungan Perluasan Geopark

Perluasan ini sangat berarti, terutama di Kecamatan Cisolok, di mana banyak situs dan kebudayaan tradisional tetap terjaga. Salah satu daya tarik utama di sini adalah Mata Air Panas Cikahuripan, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat. Ini adalah surga untuk relaksasi dan penyembuhan.

Selain itu, akses ke infrastruktur menjadi prioritas utama. Pelabuhan Ratu, sebagai salah satu pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi, akan sangat diuntungkan dari perluasan ini. Dengan akses yang lebih baik, pemerintahan dapat dengan lebih efisien melayani masyarakat.

Presentasi Perluasan Zona Geopark Ciletuh oleh Prof. Mega


Prof. Mega hadir dalam acara Halal Bi Halal Paguyuban Alam Pakidulan (PAPSI) pada tanggal 23 Juli 206. Dalam acara tersebut, beliau menjelaskan perluasan Zona Geopark Ciletuh dengan penuh semangat. Presentasi ini adalah langkah penting untuk memahamkan masyarakat tentang pentingnya geopark ini.

Dalam acara yang berlangsung sekitar 1,5 jam, Prof. Mega berbicara bersama sejumlah narasumber. Mereka membahas topik penting seperti vaksinasi dan perubahan Geopark Ciletuh menjadi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Prof. Mega menegaskan bahwa vaksin dari Biofarma adalah 100% asli, menenangkan kekhawatiran tentang vaksin palsu.

Analisis Kelemahan dan Kekuatan Geopark Ciletuh

Dalam mengusulkan perluasan Geopark Ciletuh, kita perlu memahami kelemahan dan kekuatan wilayah ini. Ini adalah langkah penting dalam memastikan keberlanjutan dan pengembangan geopark ini.

Kekuatan:

  • Memiliki banyak objek geowisata petualangan atau minat khusus, membuatnya menjadi daya tarik utama bagi para petualang dan peneliti alam.
  • Kondisi jalan yang masih berbatu menuju objek wisata cocok untuk wisata petualangan yang menantang.
  • Memiliki situs geologi yang memiliki nilai penting secara internasional, menjadi daya tarik bagi para ilmuwan geologi dari seluruh dunia.
  • Keberadaan banyak air terjun yang mempesona, memberikan pengalaman alam yang tak terlupakan.

Kelemahan:

  • Akses yang jauh dari ibukota atau kota utama, yang membuatnya kurang mudah dijangkau.
  • Kondisi jalan yang jelek pada sebagian akses ke lokasi wisata, menjadi hambatan bagi pengunjung.
  • Kurangnya papan informasi tentang situs terkait di lokasi situs geologi, yang dapat meningkatkan pemahaman pengunjung.
  • Keterbatasan variasi geologi, sehingga perlu eksplorasi lebih dalam dalam aspek budaya dan hayati.

Untuk memaksimalkan potensi Geopark Ciletuh, kerjasama dengan perusahaan di Palabuhanratu menjadi sebuah peluang besar. Infrastruktur geopark di Palabuhanratu, seperti pusat informasi wisata, telah menjadi bagian penting dari pengalaman pengunjung. Begitu juga dengan Cisolok, yang memiliki kampus lapangan Geologi yang mendukung penelitian dan pendidikan tentang geologi.

Biodiversitas di Palabuhanratu, seperti TWA Sukawayana dan Gua Lalay, adalah harta karun alam yang perlu dijaga dan dieksplorasi lebih lanjut.

Dengan perluasan wilayah dan pengelolaan yang bijak, Geopark Ciletuh-Palabuhanratu akan terus mempesona para pengunjung dan menjadi contoh gemilang keindahan alam Indonesia. Dalam keberagaman temanya, kita menemukan kekayaan alam dan sejarah yang begitu berharga. Itulah mengapa geopark ini layak untuk dijaga dan dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.